ILMU adalah … BUDAYA adalah …
Yup, setelah selesai mengerjakan paper ilmiah sebagai bagian dari tugas softskill mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di minggu ke 1 yang membahas mengenai Sistem dan Komputer. Di paper ilmiah yang ke dua ini atau lebih tepatnya paper ilmiah minggu ke dua, saya akan memaparkan mengenai ilmu dan budaya yang saya ambil dari berbagai sumber.
A. ILMU
Kita semua pasti pernah mengenyam dunia pendidikan, mulai dari play group/taman bermain (tidak wajib), TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SLTA (Sekolah Lanjut Tingkat Atas). Dan bagi yang memiliki keinginan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik gelar Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktoral (S3).
Pertanyaan dari saya, untuk apa kita merasakan semua jenjang pendidikan itu? Saya menjawab, ya untuk mendapatkan ilmu agar bisa mendapatkan masa depan yang cerah. Kita sebagai manusia di berikan otak yang sangat cerdas oleh Allah swt dan otak itu harus di gunakan dengan sebaik mungkin, harus di gunakan untuk research science/mencari-cari ilmu yang ada di Bumi Allah.
Tetapi ilmu yang sudah kita dapat itu janganlah di salah gunakan. Banyak manusia dengan ilmu yang di milikinya di gunakan untuk menyombongkan diri, para koruptor yang mengenyam pendidikan Diploma sampai Doktoral menggunakan ilmu itu untuk memakan uang rakyat “Na’udzubillah”. Jangan sampai diri kita seperti itu.
Nah, apakah kalian tahu makna dan pengertian dari ilmu. Kita dari kecil hanya di berikan ilmu saja tanpa mengetahui makna dan pengertian dari ilmu tersebut. Oleh sebab itu, saya membuat paper ilmiah ini untuk menjelaskan mengenai ilmu, supaya anda semua mengetahuinya. Saya akan memeperkan pengertian ilmu dari berbagai sumber yang ada dan juga saya jelaskan sedikit dengan bahasa saya sendiri.
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Beberapa sumber lain mengatakan:
1. Ilmu adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang
rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian.
3. Menurut kamus oxford, Ilmu yang di sebut sebagai science mempunyai arti the study of the structure and behavior of the physical and natural world and society, especially through observation and experiment.
4. Ashley Montagu menyebutkan bahwa “Science is a systemized knowledge services form observation, study, and experimentation carried on under determine the nature of principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari).
5. Harold H. titus mendefinisikan “Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis).
6. Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.”
7. Drs. H. Ali As’ad dalam buku Ta’limul Muta’allim menafsirkan ilmu sebagai “Ilmu adalah suatu sifat yang kalau dimiliki oleh seorang maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya”.
(Sumber: di kutip dari berbagai sumber)
Dari semua sumber di atas, dapat saya katakan bahwa Ilmu adalah segala usaha semua manusia yang di berikan otak/pikiran oleh Allah swt untuk penelitian, menemukan, mengembangkan ilmu tersebut demi kelangsungan hidup umat manusia di Bumi ini.
Bisa anda bayangkan jikalau di Bumi ini tidak ada ilmu. Maka kita sebagai manusia tidak mengetahui siapa Tuhannya dan masih banyak contoh lain, misal anda sakit Demam Berdarah Dongue, pasti anda akan di rawat di Rumah sakit. Nah Dokter yang menangani penyakit anda harus mengetahui ilmu dan perkembangan (up to date) mengenai penyakit Demam Berdarah Dongue tersebut.
SIFAT ATAU CIRI-CIRI ILMU
1. Obyektif, ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif.
2. Koheren, pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan.
3. Reliable, produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi.
4. Valid, produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal.
5. memiliki generalisasi, suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum.
6. Akurat, penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi.
7. dapat melakukan prediksi, ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.
SYARAT-SYARAT ILMU
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar keumuman (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat Ilmu menurut para ahli:
1. Menurut Robert Ackerman, Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
2. Menurut Lewis White Beck, Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
3. Menurut A. Cornelius Benjamin, Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
4. Menurut Michael V. Berry, Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
5. Menurut May Brodbeck, Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.
6. Menurut Peter Caws, Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.
7. Menurut Stephen R. Toulmin, Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.
(Sumber: di kutip dari berbagai sumber)
Ciri-ciri dan cara kerja filsafat ilmu:
- Mengkaji dan menganalisis konsep-konsep, asumsi, dan metode ilmiah.
- Mengkaji keterkaitan ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya.
- Menkaji persamaan ilmu yang satu dengan yang lainnya, tanpa mengabaikan persamaan kedudukan masing-masing ilmu.
- Mengkaji cara perbedaan suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya.
- Mengkaji analisis konseptual dan bahasa yang digunakannya.
- Menyelidiki berbagai dampak pengetahun ilmiah terhadap:
Ø Cara pandang manusia
Ø Hakikat manusia
Ø Nilai-nilai yang di anut manusia
Ø Tempat tinggal manusia
Ø Sumber-sumber pengetahuan dan hakikatnya
Ø Logika dengan matematika
Ø Logika dan matematika dengan realitas yang ada
Cara filsafat ilmu melakukan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan meliputi:
- Sebab akibat
- Pemastian
- Penggolongan
- Pengendalian
- Hukum
- Pengukuran
- Model
- Ramalan
- Kemungkinan
- Teori
- Pembenaran
- Deduksi
- Definisi
- Fakta empiris
- Induksi
- Hipotesis
Fungsi filsafat ilmu:
- Alat untuk menelusuri kebenaran segala hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.
- Memberikan pengertian tentang cara hidup dan pandangan hidup.
- Panduan tentang ajaran moral dan etika.
- Sumber ilham dan panduan untuk menjalani berbagai aspek kehidupan.
- Sarana untuk mempertahankan, mendukung, menyerang atau juga tidak memihak terhadap pandangan filsafat lainnya.
B. BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
Kebudayaan menurut para ahli:
· Edward B. Taylor, Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
· M. Jacobs dan B.J. Stern, Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
· Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
· Dr. K. Kupper, Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
· William H. Haviland, Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
· Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
· Francis Merill
Ø Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
Ø Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
· Bounded et.al, Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
· Mitchell (Dictionary of Soriblogy), Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
· Robert H Lowie, Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
· Arkeolog R. Seokmono, Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Komponen dan unsur-unsur kebudayaan:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
§ alat-alat teknologi
§ sistem ekonomi
§ keluarga
§ kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
§ sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
§ organisasi ekonomi
§ alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
§ organisasi kekuatan (politik)
BUDAYA
Dari beberapa sumber di atas bisa saya simpulkan pengertian dari budaya. Jadi budaya itu merupakan suatu budi pekerti manusia untuk menghindari kesukaran hidup dan agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
ILMU DAN BUDAYA
Dan dapat saya ambil kesimpulan jika ilmu dan budaya di gabungkan. Jadi ilmu dan budaya merupakan suatu pengetahuan untuk mempelajari segala budi pekerti yang ada agar terhindar dari kesukaran hidup dan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://agungmulyo.wordpress.com/. (2008). Pengertian ilmu.
http://kangmoes.com/. Pengertian ilmu.
http://id.shvoong.com/. Pengertian ilmu menurut para ahli.
http://agungmulyo.wordpress.com/. (2008). Pengertian ilmu.
http://kuliahfilsafat.blogspot.com/. (2009). Pengertian filsafat ilmu.
http://www.anneahira.com/. Filsafat ilmu.
http://www.anakkendari.co.cc/. (2009). Pengertian kebudayaan menurut para ahli.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/. (2008). Hakikat ilmu.
http://mbegedut.blogspot.com/. (2010). Syarat-syarat ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar